Masih Menanti...

Satu malam berganti lagi, entah berapa malam yang harus ku lalui tuk hadapi semua ini. Apakah sepuluh, seratus atau bahkan seribu malam lagi, aku pun tak bisa pahami.
Ingin ku tulis coretan di setiap malam, agar dia kan tahu sedalam apa rasa sayang ini, yang selalu tercurah untuknya walau hanya desiran jiwa yang mengalun tiada akhir hingga diri ini dapat menggenggam hatinya yang rapuh dan penuh peluh akan sepi.
Salahkah diri ini terus menanti, ataukah hanya kesejukan duniawi yang tertunda tiada akhir.
Ingin ku reguk indahnya cinta dari seorang hawa, yang tercipta dari tulang rusuk manusia agar dapat ku sempurna, lagi dan lagi.
Sulit tuk dapat menerima semua kenyataan ini, namun apa daya, baru sebatas ini yang dapat ku nikmati hingga dirinya kan hadir tuk lengkapi sebagian hati yang hilang ini.
Ku kan terus menanti...